Rabu, 04 Desember 2013

Kisah Wilayah Cisarua yang Jadi Tempat Favorit Imigran Gelap

Depok - Permasalahan imigran gelap di Indonesia terus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Wilayah Cisarua, Jawa Barat, bahkan menjadi lokasi favorit para imigran gelap ini untuk bermukim.
http://www.campaign.com/
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pemerintah memang mencatat kawasan itu selalu ramai dijadikan lokasi 'idaman' para imigran gelap. Menjadi pertanyaan kenapa Cisarua menjadi tujuan mereka.
http://www.campaign.com/
"Pasti ada hal yang buat senang mereka ke situ," ujar Deputi V Bidang Koordinasi Kamnas Kemenko Polhukam Irjen Bambang Suparno di Kampus FH UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (5/12/2013).
http://www.campaign.com/
Dalam diskusi tentang imigran gelap, Bambang memaparkan ada banyak hal yang bisa mereka lakukan di Cisarua. Salah satunya menyusun rencana untuk mengarungi lautan bebas menuju Christmas Island. Dari Cisarua, hanya butuh lima jam untuk bisa mencapai Christmas Island.
http://www.campaign.com/
Keberadaan para imigran gelap ini bukannya diterima begitu saja oleh warga Cisarua. Sebagian tokoh-tokoh masyarakat sudah sering mengirim surat kepada pemerintah menyatakan keberatan terhadap kehadiran para imigran yang banyak berasal dari Iran, Afghanistan, Irak, Srilangka dan Rohingya.
http://www.campaign.com/
Bambang yang juga memimpin Desk Penanganan Penyelundupan Manusia, Pengungsi dan Pencari Suaka Kemenko Polhukam ini juga tidak tinggal diam. Setidaknya dari 1.000 imigran yang ada, jumlahnya kini berkurang tinggal 600 jiwa.
http://www.campaign.com/
"Sekarang posisi mereka sudah lebih naik ke atas karena kita kejar terus," tandasnya.
http://www.campaign.com/

Minggu, 01 Desember 2013

Basuki: Kalau Saya Bawa Pistol, Saya Tembak Semua Orang Bandel

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindakan warga membangun bangunan liar di atas tanah milik negara membuat Basuki Tjahaja Purnama geregetan. Dia bersyukur, sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, dia tidak dilengkapi pistol.
http://www.campaign.com/
"Untung saya enggak bawa pistol. Kalau bawa, sudah saya tembaki orang-orang yang bandel," kata Basuki di hadapan para peserta rembuk provinsi 2013, di Hotel Lumire, Jakarta, Senin (2/12/2013).
http://www.campaign.com/
Menurutnya, untuk menghadapi permasalahan yang multikompleks di Jakarta, diperlukan ketegasan seorang pemimpin. Pemimpin itu juga harus mengeksekusi segala rencana, ide, program, dan blue print segala solusi permasalahan di Jakarta. Sehingga, shock terapi atau terapi kejut di jajaran pejabat Pemprov DKI perlu dilakukan. Tujuannya, agar para pejabat tergugah mau bergerak dan berubah melayani masyarakat.
http://www.campaign.com/
Basuki mengatakan, banyak solisi permasalahan tak hanya berada di tangan pejabat, justru berada di tangan masyarakat bawah. "Banyak juga masyarakat yang sudah dibantu pemerintah, tapi mereka bandel dan tetap tidak mau berubah," ucapnya.
http://www.campaign.com/
Ia kemudian mengambil contoh, permasalahan normalisasi dan relokasi Waduk Pluit. Berbagai pertentangan ditemukannya, baik dari warga maupun pihak yang membela warga, seperti Komnas HAM, yang beberapa waktu lalu berada di pihak warga Waduk Pluit yang enggan direlokasi ke rumah susun.
http://www.campaign.com/
Walaupun DKI saat itu telah memberikan rusun, ia sering dituding melanggar HAM oleh Komnas HAM. Warga seperti itulah yang menurut Basuki harus diberikan terapi kejut. Selain itu, tak sedikit pula persoalan bangunan di Jakarta yang tidak memiliki izin, namun tiba-tiba sudah ada bangunannya sendiri.
http://www.campaign.com/
Apabila mau menegakkan peraturan yang ada sejak dulu, setengah bangunan di Jakarta bisa dibongkar. Sebab, banyak bangunan, seperti ruko, rumah, dan restoran yang tidak memiliki izin dan menyalahi wewenang. Ia pun menyatakan akan membongkar bangunan liar di lahan yang seharusnya menjadi jalan inspeksi.
http://www.campaign.com/
Jika Pemprov DKI tidak berani mengambil kebijakan, maka Jakarta akan terus-terusan dilanda banjir. "Kalau kena, pasti kita bongkar. Tapi kalau ada surat hak milik atau sertifikat, enggak bisa kita bongkar. Itu yang jadi masalah kita," kata Basuki.
http://www.campaign.com/